Ini Pesan Kepala Staf Kepresidenan Pada Mahasiswa GMNI

By Admin

Foto: Dokumentasi KSP  

nusakini.com - Mahasiswa boleh kritis, tapi jungan lupa menyelesaikan studi dengan penuh prestasi. Pesan itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki saat menerima Presidium Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Kantor Staf Presiden, Kamis, (9/3/2017).

“Indeks Prestasi Kumulatif tinggi tetap diperlukan, karena dari situlah saringan awal beasiswa semacam LPDP ditentukan,” kata Teten.

Sebagaimana sempat dibahas dalam Rapat Terbatas dipimpin Presiden Jokowi awal Februari lalu, pemerintah tengah mengoptimalkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang dikoordinir oleh Kementerian Keuangan. Pemerintah ingin agar program ini bisa merata dinikmati semua kalangan, dari berbagai daerah di Indonesia.

Dipimpin Ketua Umum Chrisman Damanik, GMNI mendiskusikan aneka permasalahan bangsa dengan Kepala Staf Kepresidenan. Dari soal tambang, polemik Freeport, sampai bagaimana mengantisipasi menjamurnya radikalisme dan fundamentalisme.

“Kami berharap, anak muda terus mengampanyekan semangat nasionalisme dan kebhinnekaan sehingga dapat membendung paham radikalisme yang terus menjalar secara sistematis,” kata Teten.

Ia mengingatkan, agar selain memperkuat rasa kebangsaan, generasi muda juga perlu meningkatkan pengetahuan di bidang teknologi, khususnya di era ‘perang digital’ seperti saat ini. “Bangun semangat kompetitif agar mampu bersaing dengan lainnya,” kata Teten didampingi Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Dimas Oky Nugroho.

DIES NATALIS

Pada kesempatan itu, GMNI menyampaikan rencana pelaksanaan Dies Natalis pada 23 Maret nanti dengan tema ‘63 Tahun GMNI untuk NKRI’. Berbagai acara akan digelar, mulai donor darah, seminar kebangsaan, diskusi publik, pengajian dan doa bersama, serta temu kader dan alumni GMNI.

Seminar Kebangsaan yang mengambil judul ‘Trisakti sebagai Jalan Menuju Indonesia Adil dan Makmur’ bakal mengundang tokoh-tokoh nasional dan pejabat pemerintahan. “GMNI ingin memperkokoh wawasan kebangsaan Indonesia dalam perspektif Trisakti Bung Karno sebagai landasan ideologis yang diterjemahkan dalam tantangan masa kini,” kata Chrishman.